Daftar Blog Saya

Rabu, 01 Juni 2011

Pemimpin dan peranannya

Pada dasarnya semua orang yang ada di dunia ini adalah seorang pemimpin, hal itu jelas di dalam alquran surat Al Baqarah : 30 yang artinya ” ingatlah ketika Tuhan-Mu berfirman kepada malaikat, ” Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi ”. Mereka berkata, ” Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan menyucikan Engkau?” Tuhan berfirman, ” Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.” Tetapi yang membedakan adalah sikap masing-masing individu terhadap makna dan penerapannya.
Begitu juga dengan sejalannya waktu, kata pemimpin mengalami pergeseran makna dan penyempitan pengertian. Pemimpin identik dengan organisasi dan birokrasi, pemimpin lebih dikenal dengan seorang yang menduduki jabatan tertinggi dalam sebuah organisasi. Hal ini membuat interpretasi bahwa pemimpin adalah seorang yang harus diikuti semua omongannya dan juga harus dijalankan semua petuah dan perintahnya.
Apakah yang disebut dengan pemimpin itu? Dan bagaimanakah peranan seorang pemimpin itu dalam sebuah organisasi?. Sudah jelas bahwa setiap orang itu memiliki bagian-bagian penting dalam hidupnya apalagi seorang pemimpin, dimana mereka dituntut untuk mengepalai dan mengkoordinir anggotanya.
Ali Ginanjar berpendapat dalam salah satu bukunya mengenai definisi pemimpin, dimana pemimpin itu adalah seorang yang selalu mencintai dan memberi perhatian kepada orang lain, sehingga ia dicintai, memiliki integritas yang kuat, sehingga ia dipercaya oleh pengikutnya, selalu membimbing dan mengajari pengikutnya, memiliki kepribadian yang kuat dan konsisten serta yang terpenting adalah memimpin berlandaskan suara hati yang fitrah.Semua orang yang ada di dunia ini memiliki potensi dan kemampuan di atas sehingga semua yang ada di dunia ini adalah pemimpin.
Di dalam organisasi sendiri yang lebih disoroti dan menjadi objek utama adalah seorang pemimpin, ia dituntut untuk membawahi sebuah sistem yang mungkin ia sendiri belum mengetahui dan mengerti mengenai makna dan peranannya. Mereka dituntut untuk menjalankan roda organisasi yang seharusnya menjadi kewajiban seluruh anggota, tetapi banyak yang bilang bahwa jalan atau tidaknya sebuah organisasi itu berawal dari siapa yang memimpin dan siapa yang dipimpin.
Lalu bagaimana jika organisasi tidak berjalan dan tidak produktif sehingga menyebabkan dipandang sebelah mata oleh berbagai pihak. Disinilah pemimpin berperan, dimana ia harus mengerti posisi dimanapun ia berada dengan mengesampingkan semua kepentingan pribadi dan menjadikan organisasi adalah pacar mereka sendiri sehingga orang-orang yang berada di dalamnya merasa nyaman dan merasa terlindungi.
Gaya kepemimpinan juga harus mereka ketahui dan kuasai dari pemimpin yang bersifat visioner, pembimbing, afiliatif, demokratis, penentu kecepatan, dan memerintah. Dalam buku Kepemimpinan Berdasarkan Kecerdasan Emosi karya pengarang buku best seller Emotional Intelligence, Daniel Goleman memberikan gambaran dari masing-masing gaya kepemimpinan. Ia memilih gaya kepemimpinan visioner karena gaya ini paling positif terhadap dampak iklim emosi, dimana gaya ini membangun resonansi yang menggerakkan orang-orang ke arah impian bersama dan hal ini tepat digunakan ketika perubahan membutuhkan visi baru, atau ketika dibutuhkan arah yang jelas.
Sebagai contoh ketika Shawana Leroy (direktur lembaga sosial bagi keluarga miskin di sebuah kota) tahu mengenai arti pemimpin, ia menerapkan dirinya dengan gaya visioner sehingga ia tahu peranannya yaitu mengartikulasikan kemana kelompok berjalan, tetapi bukan bagaimana cara mencapai tujuan melainkan membebaskan orang untuk berinovasi, bereksperimen, dan mengedepankan resiko yang sudah diperhitungkan.
Mengkoordinir juga tidak luput dari intaian pemimpin, ia harus mengkaji setiap hal yang dilakukan anggotanya. Mengeluhpun tidak sepantasnya dilakukan oleh setiap pemimpin karena itu dapat merusak sistem dan membuat angotanya kehilangan motivasi dan semangat juang dalam menjalankan roda organisasi. Hal yang dimaksudkan disini adalah seberat apapun yang dihadapi seorang pemimpin maka itulah resiko yang harus dihadapi, yang perlu diketahui oleh setiap anggotanya adalah pemimpin selalu tersenyum ketika dalam keadaan apapun, mengerti keinginan setiap anggotanya walaupun di dalamnya ia tidak pernah dimengerti.
Jangan pernah mengharap sesuatu apapun dari organisasi tetapi apa yang harus diberikan dan dilakukan untuk organisasi tersebut, itulah landasan pemimpin. Banyaknya anggota tidak menjamin organisasi berjalan dengan baik karena dengan sedikit personilpun dapat mensukseskan hal yang dilakukan.
Pemimpin disini memiliki peranan yang signifikan untuk membuat anggotanya merasa memiliki organisasi tersebut, hal itu dimaksudkan agar timbul rasa cinta anggota terhadap organisasi sehingga mereka dapat menjalankan apa-apa yang menjadi tugasnya. Setelah semua anggota merasa mencintai dan memiliki organisasi tersebut maka tanpa disuruhpun mereka sudah mengerti akan hak dan kewajiban mereka. Organisasi tanpa anggota hal yang tidak mungkin, anggota tanpa pemimpin nothing.

2 komentar:

  1. serius banget mah????? sesuk entry tentang naruto yah...hahaha

    BalasHapus
  2. yah.........namanya juga baru coba2...
    naruto itu yang kucing itu kan....
    sponebob aja seklaian..
    wkwkwkkw......

    BalasHapus